Penjual cakwe Medan yang berjualan di Bogor, Jawa Barat ini mengungkapkan rahasia suksesnya. Dari omzetnya itu sampai bisa dibelikan mobil ratusan juta rupiah. Makanan kaki lima memang banyak yang menarik perhatian. Meskipun sederhana, kalau rasanya enak juga akan disukai pembeli.
Penjual makanan yang ramai pembeli kerap memiliki kisah sukses di baliknya. Seperti kisah sukses penjual cakwe Medan di kawasan Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Sang penjual dikenal dengan nama Ahok mengungkapkan rahasia suksesnya itu melalui channel YouTube Kawan Dapur (4/6). Ia menceritakan bagaimana awalnya mulai berjualan cakwe.
"Jual ini kan awalnya di Jakarta, ya udah pengalaman ya udah tahu kualitas rasa kue saya. Saya udah yakin pasti bisa maju di Bogor," kata Ahok dalam videonya. Ahok memang sudah memiliki pengalaman sebelumnya menjual makanan yang sama, yaitu cakwe, di Jakarta. Berbekal keyakinan rasa cakwe yang enak, Ahok optimis akan berhasil di Bogor.
Ternyata, kesuksesan itu tak didapatkannya secara instan. Ahok menceritakan kalau awal berjualan di Bogor, warung cakwenya ini sangat sepi.
"Walaupun awalnya saya belum ada pelanggan, saya tetap tekun. Konsisten saya, walaupun sepi saya tetap jualan terus," ujarnya.
Ahok berjualan cakwe Medan dan kue lainnya ini mulai pada 1990-an. Saat itu ia membuka gerai di Jakarta, kemudian pindah ke Bogor pada 2006 dan hingga saat ini tak pindah.
Menu andalan dari Cakwe Medan Jumbo Ahok ini adalah cakwe yang gurih dengan ukuran jumbo. Kemudian, ada juga roti goreng (odading), kue bohong, gandasturi, pisang goreng, dan lainnya. Harganya sekitar Rp 6.000 per buah.
Setiap harinya cakwe buatan Ahok ini ludes terjual. Omzetnya mencapai Rp 3 juta per hari dan saat ini sudah memiliki 2 cabang. Dari omzet tersebut, Ahok mampu membelikan sang istri mobil Pajero Sport seharga Rp 500 jutaan.
"Puji Tuhan istri saya kasih mobil Pajero, dari hasil ini juga. Tuhan masih kasih rezeki buat saya," ujar Ahok.
"Saran buat pemula, yang penting kalau makanan kita rasanya enak nggak usah khawatir ya. Yang penting harus sabr, ulet, sama konsisten. Jangan hari ini sepi, besok nggak jualan itu nggak boleh," saran Ahok.